Berita Foto
Melihat Upaya Alat Berat untuk Pencarian dan Pertolongan Banjir Bandang Humbahas di Hari Ketiga
Ringkasan
Berita:
Suara mesin alat-alat berat terus menderu. Backhoe dan Jackhammer, dua jenis kendaraan konstruksi khusus penggali tanah dan penghancur aspal, beton serta puing-puing berat lainnya masih berupaya menyingkirkan berton-ton batuan besar yang terbawa oleh derasnya banjir bandang di Desa Simbangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Musibah itu terjadi pada hari Jumat (1/12) pukul 19.47 WIB, saat sebagian besar warga berada di dalam rumah dan mulai beristirahat. Air bah yang tak pernah dibayangkan itu datang diawali suara gemuruh seperti mesin pesawat yang hendak lepas landas. Tak hanya air dan lumpur, bebatuan raksasa turut terbawa arus, menggelincir bebas menerjang apa saja yang dilaluinya. Bencana itu datang saat terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Dua belas warga dinyatakan hilang keesokan harinya. Rumah-rumah yang semula berdiri kokoh, kini tak nampak kecuali bagian atap yang tersisa. Itupun ringsek dan tak utuh lagi. Atas kejadian itu, sebanyak 200 warga yang masih selamat terpaksa harus mengungsi di Kantor Kecamatan Baktiraja. Senin (4/12), ini sudah hari ketiga sejak petaka banjir bandang meluluh lantakkan 35 rumah penduduk. Sudah ada 14 alat berat yang dikerahkan pemerintah daerah setempat, termasuk 280 personel dari lintas instansi gabungan, demi menemukan 10 warga yang masih dinyatakan hilang. Dua warga sebelumnya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Suara mesin alat-alat berat terus menderu. Backhoe dan Jackhammer, dua jenis kendaraan konstruksi khusus penggali tanah dan penghancur aspal, beton serta puing-puing berat lainnya masih berupaya menyingkirkan berton-ton batuan besar yang terbawa oleh derasnya banjir bandang di Desa Simbangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Musibah itu terjadi pada hari Jumat (1/12) pukul 19.47 WIB, saat sebagian besar warga berada di dalam rumah dan mulai beristirahat. Air bah yang tak pernah dibayangkan itu datang diawali suara gemuruh seperti mesin pesawat yang hendak lepas landas. Tak hanya air dan lumpur, bebatuan raksasa turut terbawa arus, menggelincir bebas menerjang apa saja yang dilaluinya. Bencana itu datang saat terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Dua belas warga dinyatakan hilang keesokan harinya. Rumah-rumah yang semula berdiri kokoh, kini tak nampak kecuali bagian atap yang tersisa. Itupun ringsek dan tak utuh lagi. Atas kejadian itu, sebanyak 200 warga yang masih selamat terpaksa harus mengungsi di Kantor Kecamatan Baktiraja. Senin (4/12), ini sudah hari ketiga sejak petaka banjir bandang meluluh lantakkan 35 rumah penduduk. Sudah ada 14 alat berat yang dikerahkan pemerintah daerah setempat, termasuk 280 personel dari lintas instansi gabungan, demi menemukan 10 warga yang masih dinyatakan hilang. Dua warga sebelumnya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tanggal:
04 Des 2023 23:17 WIB
04 Des 2023 23:17 WIB
Fotografer:
Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin
Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin
Copyright BNPB
Berita Foto Lainnya
20 Apr 2024 12:30 WIB |
Dilihat 2.229 kali
17 Apr 2024 10:54 WIB |
Dilihat 301 kali
22 Mar 2024 22:00 WIB |
Dilihat 1.313 kali