Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir Kembali Terjadi di Melawi, Satu Warga Meninggal Dunia

Dilihat 637 kali
Banjir Kembali Terjadi di Melawi, Satu Warga Meninggal Dunia

Foto : Banjir kembali terjadi dan merendam 1.469 rumah di Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Minggu (13/9). (BPBD Kabupaten Melawi)


JAKARTA - Banjir kembali terjadi dan kali ini merendam 1.469 rumah di Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Minggu (13/9).

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi telah melaporkan bahwa banjir juga terjadi pada Minggu (6/9) dan Jumat (11/9).

Bencana banjir tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia, sebanyak 1.469 KK/5.369 jiwa terdampak dan sedikitnya 70 KK/300 jiwa terpaksa mengungsi.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Melawi telah berkoordinasi dengan SAR untuk evakuasi warga karena banyak anak-anak yang terjebak di rumah. Tinggi muka air dilaporkan bervariasi dari 60 sampai 250 sentimeter.

Pihak Pemerintah Kecamatan Melawi dan perangkat desa telah memberikan bantuan dan terus mengupayakan bantuan berupa logistik maupun peralatan.

Kondisi terkini yang diperbarui hingga pukul 17.23 WIB, cuaca di sebagian besar wilayah Kabupaten Melawi mendung dan banjir dilaporkan meluas hingga seluruh kecamatan.

Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Barat hingga Selasa (15/9) mendatang.

Selain Kalimantan Barat, wilayah lain yang memiliki prakiraan cuaca yang sama meliputi Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Melihat adanya dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.


Raditya Jati

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN