Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Melalui Rakortek, BNPB Perkuat Peran dan Fungsi Pusdalops Daerah

Dilihat 452 kali
Melalui Rakortek, BNPB Perkuat Peran dan Fungsi Pusdalops Daerah

Foto : Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, S.T., M.Si. (tengah) dan Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra, M.Kom. (kiri) dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pusdalops BNPB di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (16/6). (Pusdalops BNPB)


BANDUNG – Pusdalops di bawah koordinasi BPBD provinsi, kabupaten dan kota memiliki peran dan fungsi penting dalam memantau dan mengkoordinasikan sumber daya di daerah. Kemampuan dalam pengelolaan data dan informasi serta didukung teknologi menjadi faktor yang perlu diperkuat oleh setiap pusdalops di seluruh Indonesia.

Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, S.T., M.Si. mendorong penguatan dan peningkatan kapasitas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), baik dari infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Lilik menyampaikan bahwa peningkatan (SDM) tersebut menyangkut keterampilan dan pengetahuan serta kesejahteraan.

““Pada situasi normal tidak ada bencana, penguatan Pusdalops menjadi penting, untuk itu ruangan, peralatan dan penguatan SDM harus terus ditingkatkan,” jelas Lilik saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pusdalops BNPB di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (16/6).

Lilik menyampaikan bahwa Pusdalops di seluruh Indonesia memiliki tugas dan peran yang signifikan pada setiap tahapan penanggulangan bencana, baik pra, saat dan pascabencana. Pusdalops mampu untuk mengkoordinasikan pembentukan pos komando penanganan darurat saat terjadi bencana. 

“Kita harus pahami bersama bahwa kita hidup di daerah rawan bencana, dimana dalam masa krisis, daerah membutuhkan dukungan dari BNPB dan BPBD. Dukungan tersebut dapat berupa, sumber daya, seperti personel, relawan, pendanaan, administrasi, logistik dan peralatan serta tenaga ahli,” ujarnya yang menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan Rakortek Pusdalops BNPB ini. 

Ia menambahkan, begitu luasnya dukungan dari pusat ke daerah, ke depan ada perbaikan – perbaikan sistem di BNPB untuk mendukung Pusdalops, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Hal ini, dengan harapan untuk melaksanakan kegiatan kedaruratan yang akuntabel, efektif dan efisien.

Rakortek yang berlangsung pada 14 – 18 Juni 2021 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM di lingkungan Pusdalops. Di samping itu, kegiatan ini untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara Pusdalops BNPB dan BPBD di tingkat provinsi, kabupaten dan kota serta instansi, kementerian dan lembaga lain. Pada Rakortek yang digelar secara tatap muka dan virtual ini, BNPB juga melakukan inventarisasi dan pemutakhiran data Pusdalops di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data panitia Rakortek, sebanyak 300 peserta mengikuti kegiatan secara virtual dan 100 lainnya secara tatap muka dengan menekankan protokol kesehatan. Para peserta terdiri dari Pusdalops BPBD daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, perwakilan dari masing-masing unit di internal BNPB, dan jajaran di lingkungan Pusdalops BNPB.

Rapat Koordinasi Teknis Pusdalops BNPB 2021, dikemas dalam bentuk panel dan diskusi interaktif, pemaparan oleh narasumber, serta Focus Group Discussion (FGD). 

Sementara itu, pada hari pertama, Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra, M.Kom. memberikan arahan dan paparan mengenai ‘Peran Pusdalops dan Pengembangan Pusdalops Daerah,’ dengan moderator Kepala Bidang Pengendalian Taktis dan Evaluasi Operasi Gatot Satria Wijaya.

Beberapa materi pusdalops yang disampaikan pada pada panel pertama di hari pertama rakortek, antara lain call center 117, perhitungan angka kematian, inventarisasi pusdalops dan rekonsiliasi, pemutakhiran data, serta alur data dan informasi bencana.

Masih pada hari pertama, pada panel kedua, materi yang disampaikan antara lain aplikasi Signature dari BMKG, aplikasi WRS dan Magma Indonesia. 

Pada hari kedua, materi yang diberikan antara lain aplikasi SIPALAGA dari Badan Restorasi Gambut (BRG), aplikasi Sipongi dari KLHK, aplikasi Sadewa dan Santanu dari LAPAN, monitoring hotspot (Lapan Fire Hotspot), aplikasi Sistem Informasi Hidrologi dan Lingkungan Sumber Daya Air, aplikasi inaRisk dan InaWARE.

Melalui rakortek, Pusdalops BNPB berharap para peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh untuk mendukung kegiatan penanganan bencana yang komprehensif sehingga dapat membantu pimpinan dalam menentukan kebijakan penanggulangan bencana.


Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis

Admin


BAGIKAN