Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Mitigasi Dampak Tsunami, Wapres RI Tanam Pohon di Pariaman

Dilihat 765 kali
Mitigasi Dampak Tsunami, Wapres RI Tanam Pohon di Pariaman

Foto : Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin (kanan) melakukan penanaman pohon di Pantai Kata, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (6/4). (Istimewa)


PARIAMAN – Disela-sela kunjungan kerja di Sumatera Barat, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan penanaman pohon di Pantai Kata, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (6/4). Penanaman pohon tersebut tak hanya memperkuat mitigasi ancaman bahaya tsunami berbasis vegetasi, tetapi juga dapat mengurangi dampak abrasi akibat gelombang laut.

Kawasan Pantai Kata merupakan wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap bahaya tsunami. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan tanah yang landai sejauh 2 kilometer dari pesisir laut dibutuhkan vegetasi pelindung sebagai penahan dan pemecah gelombang tsunami.

Ma'ruf Amin menyatakan bahwa pohon dapat mengurangi risiko bencana di pantai, seperti abrasi maupun tsunami.

“Penanaman pohon di tepian pantai sebagai salah satu cara mengurangi risiko bencana,” ucap Ma’ruf Amin.

Penanaman pohon juga dilakukan bersama dengan Sekretaris Utama BNPB, Menteri PUPR, Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan, Gubernur Sumatera Barat, Walikota Pariaman dan didampingi oleh Anggota Komisi VIII DPR RI serta Anggota DPRD Kota Pariaman.

Adapun bibit yang ditanam adalah 300 pohon ketapang, 100 pohon pule dan 100 pohon pinago, selanjutnya akan ditanaman 1.300 pohon pinago secara bertahap. 

Jenis pohon tersebut dipilih karena dinilai memiliki keunggulan, seperti usia yang lebih panjang, batang yang tinggi, dan lebih kokoh sehingga juga bermanfaat menahan abrasi dan gelombang laut.

Selanjutnya diharapkan bagi pemerintah daerah dan masyarakat agar bisa merawatnya. Dengan harapan pohon tersebut bisa tumbuh dan memberi manfaat mengurangi risiko bencana. 

Terutama daerah pesisir pantai Pariaman rawan dengan tsunami dan abrasi. Apalagi ancaman bencana tidak bisa diprediksi kejadiannya, mengingat daerah Sumatera Barat menjadi daerah rawan bencana.


Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN