Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Pusdiklat BNPB Berikan Edukasi Kebencanaan di SDN Mustika Jaya 7 Bekasi

Dilihat 884 kali
Pusdiklat BNPB Berikan Edukasi Kebencanaan di SDN Mustika Jaya 7 Bekasi

Foto : Sebanyak 28 siswa kelas IC SDN Mustika Jaya 7 Kota Bekasi mengikuti kegiatan Edukasi Kebencanaan pada Jumat (8/9). (Pusdiklat PB)


BEKASI - Bencana bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja. Apabila kita cermati akhir-akhir ini, Indonesia sedang diuji dengan berbagai macam bencana yang memberikan dampak kerugian material berupa harta benda, bahkan jiwa. Untuk itu mitigasi bencana sejak usia dini sangat penting dilakuka guna mengurasi risiko dan jatuhnya korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) melaksanakan edukasi bebencanaan di SDN Mustika Jaya 7 Kota Bekasi pada Jumat (8/9).

Sebanyak 28 siswa kelas IC mengikuti kegiatan belajar kebencanaan di dalam kelas dengan tertib. SDN Mustika Jaya 7 Kota Bekasi merupakan salah satu Sekolah Penggerak yang menerapkan suatu kurikulum yang meliputi berbagai aspek esensial dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.  

Widyaiswara Pusdiklat PB, Roswanto mengatakan menyisipkan edukasi kebencanaan di Kurikulum Merdeka dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

“Belajar kebencanaan di kelas sudah seharusnya dilakukan agar peserta didik lebih memahami bagaimana harus bertindak ketika terjadi bencana, disamping pengenalan risiko bencana sejak dini,” ujar Roswanto.

Mitigasi kebencanaan memiliki tujuan untuk mengenali risiko, penyadaran risiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya. Bisa dikatakan, mitigasi bencana adalah segala usaha upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi.

Guru Kelas 1C SDN Mustika Jaya 7, Hj. Yeti Puspitasari mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Yeti mengatakan kegiatan edukasi kebencanaan ini sangat diperlukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana dan bentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan juga menuju profil Pelajar Pancasila yang peduli di sekolahnya.

"Hari ini, siswa - siswi dilatih tanggap bencana. Kegiatan ini merupakan bentuk profil Pelajar Pancasila, yaitu peduli terhadap lingkungan, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, khususnya terhadap bencana alam. Bencana urusan bersama untuk itu penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata namun memerlukan dukungan berbagai pihak seperti akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media," tutur Yeti.

Asyam dana hanifan, seorang siswa kelas 1C sangat antusias menerima pelatihan yang baru pertama kali mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana.

"Tadi diajari tentang penanggulangan bencana alam, kalau ada gempa kita harus melindungi kepala, lalu masuk ke kolong meja, kemudian menghindari kaca, lalu berlari ke tempat terbuka," ujar Asyam.

Sementara itu, untuk membangun Sekolah Pendidikan Aman Bencana di Indonesia yang responsif terhadap bencana, BNPB berkomitmen untuk lebih gencar dalam upaya mitigasi dan edukasi bencana. Tidak cukup hanya di kurikulum pendidikan dasar namun harus ada langkah strategis untuk memastikan anak bangsa sadar akan bahaya dan potensi risiko di sekitar mereka.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


BAGIKAN



Admin Humas

Penulis