Meskipun tren aktivitas vulkanik G. Sinabung menurun dibandingkan
November-Desember 2013. Namun pengungsi terus bertambah setiap harinya.
Pada Selasa (4/2), pengungsi mencapai 31.739 jiwa (9.915 KK) tersebar di
42 titik. Pengungsi berasal dari 34 desa dan banyak pengungsi dari luar
radius lebih dari 5 km.
Secara umum pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi tertangani dengan baik.
Jika pun ada kekurangan kecil itulah dinamika di lapangan. Kepala BNPB,
Syamsul Maarif, selalu Komandan Satgasnas Penanganan Erupsi G.Sinabung
memimpin langsung pengerahan potensi nasional untuk menangani dampak
bencana di Sinabung.
Banyaknya bantuan yang ada juga menimbulkan ekses negatif. Berdasarkan
laporan pejabat Pemda Karo, disinyalemen bahwa anak-anak menjadi malas
belajar dan tidak mau diajak kembali ke rumah asal karena adanya bantuan
yang banyak dan akhirnya menjadi ketergantungan. Ini nampaknya sesuai
dengan hasil penelitian disertasi UGM, bahwa semakin banyak pemerintah
memberikan bantuan saat bencana maka willingness to pay masyarakat
menjadi rendah. Masyarakat menjadi tergantung pada bantuan. Tentu saja
ini membahayakan untuk menuju visi bangsa Indonesia yang tangguh
menghadapi bencana. Bantuan harus memberdayakan, bukan menyediakan saja.
Untuk mengatasi hal ini maka BNPB bersama dengan USU, dan Unimed akan
menyewa rumah untuk memberikan bimbingan belajar bagi anak-anak.
Untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Karo, maka Kepala BNPB sudah
menghubungi Menteri UKM dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar
mereka berperan dalam pemberdayaan masyarakat Karo. Dampak negatif dari
erupsi adalah perhotelan, pasar, pariwisata, dan ekonomi masyarakat
terganggu. Bukan hanya di Kabanjahe saja, tetapi juga di luar yang tidak
berdampak langsung.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
- Home
- MEMBERDAYAKAN KARO DARI SINABUNG