Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sambut Hari Raya Idul Fitri, BPBD Kota Surabaya Pastikan Lebaran Aman Bencana

Dilihat 571 kali
Sambut Hari Raya Idul Fitri, BPBD Kota Surabaya Pastikan Lebaran Aman Bencana

Foto : BPBD Kota Surabaya melakukan pendampingan dan pemantauan pada pelaksanaan ibadah Shalat Ied di Balai Kota Surabaya, Rabu (10/4). (Bidang Komunikasi Kebencanaan/Ranti Kartikaningrum Darmawan)

SURABAYA - Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H pada Rabu (10/4), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya memastikan giat perayaan lebaran masyarakat Kota Surabaya aman terhadap potensi bencana.

Ketua Tim Kerja Logistik dan Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kota Surabaya Aditya Setiawan menyatakan sejak pukul 05.00 WIB, segenap tim BPBD telah dikerahkan di Balai Kota Surabaya dan Masjid Agung Al-Akbar untuk melakukan pendampingan dan pemantauan bersama tim gabungan untuk memastikan pelaksanaan ibadah Shalat Ied berjalan dengan baik dan lancar.

Selain itu, BPBD Kota Surabaya turut mengerahkan dukungan peralatan dari sisi kedaruratan untuk antisipasi potensi bencana saat pelaksanaan Shalat Ied.

Aditya mengungkapkan bahwa cuaca di Kota Surabaya pagi ini (10/4) terpantau cerah dan masyarakat sangat tertib untuk melaksanakan Shalat Ied di Balai Kota maupun Masjid Agung.

Kondisi lalu lintas sejak pagi hingga siang hari terpantau ramai lancar. Adapun Kota Surabaya diguyur hujan ringan hingga sedang pada siang sampai sore hari. 

Aditya mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan bersama TNI Polri pada beberapa titik potensi keramaian masyarakat, khususnya kepadatan kendaraan dalam situasi arus mudik lebaran. 

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Juanda - Surabaya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per tanggal 10 April 2024, sebagian besar wilayah Jawa Timur didominasi cuaca cerah berawan dan berawan. Adapun peringatan dini hungan ringan hingga sedang pada malam hari hingga dini hari (11/4). 

Sehubungan dengan hal tersebut, Aditya mengimbau masyarakat Kota Surabaya yang masih maupun akan melakukan perjalanan untuk dapat terus waspada dan siap siaga terhadap curah hujan yang masih mengguyur sebagian besar wilayah Kota Surabaya maupun Provinsi Jawa Timur.

Prakiraan Cuaca di wilayah Provinsi Jawa Timur

Prakirawan Stasiun Meteorologi Juanda Ary Pulung Baskoro mengatakan bahwa pada beberapa hari terakhir, hujan lebat yang mengguyur Jawa Timur pada dini hari hingga pagi dipengaruhi aktivitas gelombang atmosfer yang melintasi Jawa Timur, yaitu gelombang Kelvin dan Rossby, Madden Julian Oscillation (MJO) serta Siklon Tropis OLGA.

Berdasarkan prakiraan per tanggal 6 April 2024 pukul 07.00 WIB, Siklon Tropis OLGA terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Sabu dengan kecepatan angin maksimum 40 knots dan tekanan udara minimum 996 hPa. Hal ini menyebabkan kecepatan angin maksimum Siklon Tropis OLGA meningkat ke kategori 2 (dua) sehingga turut memicu curah hujan lebat di wilayah Provinsi Jawa Timur, khususnya pada dini hingga pagi hari serta siang hingga sore hari.

Adapun per tanggal 10 April 2024 pukul 07.00 WIB, Siklon Tropis OLGA terpantau berada di Samudra Hindia Selatan Kepulauan Nusa Tenggara dengan kecepatan angin maksimum 40 knots dan tekanan udara minimum 998 hPa. Hal ini diperkirakan kecepatan angin maksimum Siklon Tropis OLGA akan menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia. 

Ary mengungkap bahwa hal ini memengaruhi penurunan intensitas hujan di pagi hari mulai 10 April 2024. Potensi curah hujan ringan hingga sedang cenderung terjadi di siang hingga sore hari. 

Hal ini sejalan dengan kondisi cuaca pada sebagian besar wilayah Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya yang mana pada pagi ini cuaca terpantau cerah, kemudian pada siang hingga sore hari diguyur hujan sedang. 

Bedasarkan pemantauan untuk tanggal 11 April 2024, diperkirakan curah hujan akan mengguyur sebagian besar wilayah Jawa Timur pada siang hingga malam hari. Ary mengimbau bagi masyarakat yang masih melakukan perjalanan mudik serta mengunjungi sanak saudara dalam rangka halal bihalal lebaran untuk tetap waspada dan menjaga kecepatan maupun jarak dalam berkendara.

Ary turut menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Prospek Cuaca Posko Lebaran 2024 di wilayah Jawa Timur pada periode tanggal 3 hingga 18 April 2024. Diharapkan masyarakat maupun pemerintah daerah mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat di Kota Batu, Kab. Bojonegoro, Kab. Bondowoso, Kota Kediri, Kab. Lumajang, Kota dan Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kota Malang, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Pamekasan, Kota Probolinggo, Kota dan Kab. Blitar, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kab. Lamongan, Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kab. Ponorogo, Kab. Situbondo, Kota Surabaya, Kab. Bangkalan, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, Kab. Pacitan, Kab. Tulungagung, Kab. Trenggalek, Kota Mojokerto dan Kab. Banyuwangi. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang sedang melakukan perjalanan mudik maupun akan kembali ke tempat tinggal masing-masing pada masa arus balik untuk tetap waspada dan mengantisipasi potensi bencana yang dipicu oleh faktor cuaca seperti banjir, banjir bandang maupun tanah longsor.

Jika wilayah diguyur dengan hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta membatasi jarak pandang mata, masyarakat mengurangi kecepatan, menjaga jarak antar kendaraan serta dapat berhenti di tempat yang aman hingga situasi kondusif. 

Pemerintah daerah setempat dalam melakukan monitoring kondisi, memangkas beberapa pepohonan rimbun maupun perbaikan tiang listrik serta papan reklame guna mencegah terjadinya pohon tumbang dan robohnya beberapa fasilitas umum yang dapat membahayakan masyarakat.

Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area sungai maupun pada tanah dengan kemiringan tertentu dapat melakukan evakuasi ke tempat yang aman mengikuti instruksi otoritas daerah setempat jika wilayah diguyur dengan hujan lebat lebih dari satu jam. Perhatikan orang lanjut usia (lansia) serta anak-anak untuk mencegah jatuhnya korban jiwa akibat terbawa arus maupun hanyut akibat banjir.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN