Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sosialisasi Mekanisme Keikutsertaan Making Cities Resilience 2030 untuk Provinsi Bali

Dilihat 583 kali
Sosialisasi Mekanisme Keikutsertaan Making Cities Resilience 2030 untuk Provinsi Bali

Foto : BNPB menggelar kegiatan Sosialisasi Mekanisme Keikutsertaan Making Cities Resilience 2030 untuk Provinsi Bali yang dilaksanakan secara daring (Direktorat Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana)


JAKARTA - Bencana sangat bersifat dinamis dan oleh karenanya membutuhkan komitmen dan upaya pengurangan risiko bencana yang efektif dan kolaboratif. Daerah urban atau perkotaan, daerah pusat perekonomian, industri, maupun daerah pemukiman padat penduduk memiliki potensi risiko bencana yang tinggi jika tidak memiliki tata kelola pengurangan risiko bencana yang baik. Tantangan ini diperparah dengan semakin meningkatnya kepadatan penduduk, jumlah aset berharga yang terkonsentrasi, dan dampak perubahan iklim yang dialami oleh mayoritas kota di dunia.

Urgensi ini yang kemudian mendasari munculnya program Mewujudkan Kabupaten/Kota Tangguh Bencana atau Making Cities Resilient (MCR).  Program ini diinisiasi oleh United Nations for Disaster Risk Reduction (UNDRR) sejak tahun 2010 dan pada tahun 2020 konsep serta mekanisme pelaksanaannya dimutakhirkan kembali dengan mengusung tema utama program yaitu ‘MCR 2030’.

Tujuan program MCR memiliki irisan yang kuat dengan visi ketangguhan nasional. Oleh karena itu pemerintah Indonesia telah aktif terlibat dalam upaya mewujudkan ketangguhan Kabupaten Kota melalui program MCR sejak tahun 2010 hingga saat ini. Sebagai upaya tindak lanjut Pemerintah dalam mendukung program ketangguhan, BNPB menggelar kegiatan Sosialisasi Mekanisme Keikutsertaan Making Cities Resilience 2030 untuk Provinsi Bali yang dilaksanakan secara daring oleh Direktorat Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana pada Kamis (29/7). 

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyampaikan konsep dan mekanisme keikutsertaan MCR2030 serta mengajak seluruh pemerintah Kabupaten Kota di Provinsi Bali untuk berpartisipasi dalam program ini. Selain itu melalui kegiatan ini juga diharapkan akan terjalin diskusi sekaligus menjaring pendapat dari pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali mengenai strategi terbaik untuk membangun komitmen dan melaksanakan aksi untuk ketangguhan.

Sosialisasi daring ini dihadiri lebih dari 40 peserta yang berasal dari Bappeda dan BPBD Provinsi Bali, Bappeda dan BPBD seluruh kabupaten kota di Provinsi Bali, serta perwakilan Lembaga swadaya masyarakat dan tokoh pegiat pengurangan risiko bencana Bali. 

Dalam pelaksanaannya, Kegiatan diawali dengan sambutan dan pembukaan dari Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana selaku PLH Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Agus Wibowo. Dalam sambutannya, Agus Wibowo menekankan Melalui program ini, diharapkan bahwa daerah, khususnya Provinsi Bali dapat memiliki tata kelola pengurangan risiko yang lebih baik sehingga ke depannya akan lebih siap, tahan, dan memiliki daya lenting yang jauh lebih baik terhadap bencana. Partisipasi Provinsi Bali juga sangat penting untuk menunjukkan kepada masyarakat global saat pelaksanaan GPDRR 2022 di Bali bahwa Bali adalah provinsi yang tangguh dan aman.

Kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan pemutaran video sambutan dari Omar Amach, perwakilan dari UNDRR dan dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made. 

“Program mewujudkan kabupaten kota tangguh ini penting dan sejalan dengan semangat Bali Bangkit yang saat ini sedang kita upayakan bersama,” ujar Dewa Made.

Dalam sesi pemaparan, sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Helmi Abidin dari UCLG ASPAC, dan Pratomo Cahyo Nugroho dari BNPB. Secara garis besar para narasumber menyampaikan mengenai teknis pelaksanaan program MCR 2030 yang menekankan pada peran aktif dan komitmen pemerintah daerah untuk mendaftarkan daerahnya ke dalam portal yang telah disediakan oleh UNDRR.

Selain itu kedua narasumber juga menekankan mengenai pentingnya peran pemerintah daerah untuk dapat melaksanakan penilaian mandiri dan mengintegrasikan rencana ketangguhan ke dalam rencana pembangunan di daerah. Dalam prosesnya disampaikan juga bahwa pemerintah nasional serta mitra non pemerintah lainnya seperti UCLG ASPAC akan siap dalam memberikan dukungan teknis kepada daerah yang akan menindaklanjuti keikutsertaannya dalam program MCR2030 ini.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN